Sabtu, 16 Juni 2012

Struktur dan Organisasi Tubuh Makhluk Hidup



Struktur dan organisasi tumbuh tumbuhan.
Organisasi multiseluler mempunyai banyak sel yang berbeda dalam struktur antara yang satu dengan yang lainnya. Sel yang berdiferensiasi akan menjadi jaringan. Beberapa jaringan akan menjadi organ. Organ-organ terorganisasi membentuk tubuh makhluk hidup.
            Jaringan tumbuhan:
Macam-macam jaringan pada tumbuhan:
ü Jaringan meristem
Adalah jaringan muda yang senantiasa membelah, terdiri atas jaringan embrional, yaitu jaringan yang terdapat pada lembaga yang belum mengalami diferensiasi
Fungsi utama sel meristem : melakukan pembelahan mitosis.
Ciri-ciri meristem:
1.       Sel-selnya relatif kecil
2.      Dinding selnya tipis
3.      Sitoplasma pekat
4.     Vakuolanya kecil-kecil atau tanpa vakuola tengah.
Macam jaringan meristem berdasarkan asal:
1.       Meristem primer, berasal dari pembelahan sel lembaga.
2.      Meristem sekunder, dari sel-sel dewasa yang menjadi embrional lagi.
Macam jaringan meristem berdasarkan letak:
1.       Meristem apical, terdapat pada ujung batang dan akar,
2.      Meristem lateral, didalam batang dan akar yang membuat batang dan akar tersebut semakin besar,
3.      Meristem interkalar, pada ruas-ruas batang monokotil dan paku ekor kuda.

ü Jaringan permanen (jaringan dewasa)
Bersifat stabil karena sudah tidak membelah lagi.
Dua tipe jaringan permanen:
1.       Tipe sederhana, mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
1.       Epidermis, dijumpai pada permukaan akar, batang, dan daun. Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya.
2.      Parenkim, terdapat luas di seluruh tumbuhan, sel-selnya besar-besar dan berdinding tipis, serta biasanya mempunyai vakuola tengah.
Pada daun ada dua macam parenkim:
ü Parenkim palisade
ü Parenkim spons
3.      Kolenkim, terdapat pada bagian tumbuhan yang tumbuh dengan cepat dan perlu diperkuat.
4.     Sklerenkim, merupakan komponen yang amat penting pada penutup luar keras biji dan buah keras.
2.      Tipe kompleks, jaringan yang asalnya sama akan tetapi struktur dan fungsinya berbeda.
1.       Xilem, mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Xylem yang sudah berfungsi sempurna merupakan sel mati.
2.      Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Organ-organ pada tumbuhan

Organ-organ pokok dalam tumbuhan meliputi akar,batang dan daun. Sedangkan bunga dan buah merupakan modifikasi dari batang dan daun.
1.       Daun, berfungsi:
a.      Mengambil zat-zat makanan terutama yang berupa gas,
b.     Pengolahan zat-zat makanan,
c.       Penguapan air, dan
d.     Pernafasan.
2.      Akar, berfungsi:
a.      Memperkuat berdirinya suatu tumbuhan,
b.     Menyerap air dan zat makanan yang terlarut didalam air didalam tanah,
c.       Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat yang membutuhkan, dan
d.     Kadang sebagai tempat penimbunan makanan.
Perbedaan akar monokotil dan dikotil: pada akar monokotil akarnya berupa akar serabut, sedangkan pada dikotil berupa akar tunggang.
3.      Batang, berfungsi:
a.      Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah,
b.     Memperluas bidang asimilasi,
c.       Jalan pengangkutan air dan zat makanan, dan
d.     Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Perbedaan batang monokotil dan dikotil:
mokotil
Dikotil
Batang tidak bercabang
Batang bercabang
Tidak terdapat kambium pembuluh
Terdapat kambium pembuluh
Xilem dan floem menyebar
Xilem dan floem teratur
4.     Bunga, merupakan alat perkembangbiakan generatif.
5.      Buah,
Ada dua macam buah:
a.      Buah semu, ada bagian bunga yang menjadi bagian buah.
b.     Buah sejati, terbentuk dari bakal buah saja.
6.     Biji,
Bagi tumbuhan berbiji, biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Struktur dan organisasi tubuh hewan
Bakal atau pembentukan organ-organ dewasa:
a.      Lapisan lembaga ektoderm,
menjadi kulit dan sistem saraf,
b.     Lapisan lembaga mesoderm,
menjadi otot, rangka, organ ekskretori,jantung dan pembuluh darahnya, serta organ-organ genetalia.
c.       Lapisan lembaga endoderm,
Saluran pencernaan dengan kelenjarnya, paru-paru dan kantung semi.

Ø Jaringan epitel,
Ciri-cirinya:
1.       sel-selnya tersusun sangat rapat,
2.      sedikit substansi interseluler, dan
3.      selalu berbatasan dengan rongga tubuh atau menutupi permukaan tubuh.
Jenisnya:
1.       Epitel pipih selapis: endotelium dan mesotelium,
2.      Epitel kubus selapis: folikel, kelenjar tiroid, dan saluran pelepasan dalam ginjal,
3.      Epitel silindris selapis: dinding saluran pencernaan,
4.     Epitel berlapis banyak palsu: trakhea
5.      Epitel berlapis banyak pipih: kulit
6.     Epitel kubus berlapis
Ø Jaringan ikat,
Disebut juga jaringan penyokong, karena selain berfungsi mengikat atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan yang lain, juga menyokong fungsi organ-organ tertentu.
Macamnya:
1.       Jaringan ikat kendur (longgar), pada submukosa saluran pencernaan,
2.      Jaringan ikat padat (kencang), dibangun oleh kolagen dan fibroblas,
3.      Jaringan lemak (adiposum), sebagai cadangan makanan,
4.     Jaringan rawan, selnya disebut kondrosit, macamnya: rawan myelin, elastis, dan serabut.
5.      Jaringan tulang, matriksnya keras, mengandung endapan garam kalsium dan fosfat.
6.     Darah, merupakan jaringan ikat, dengan matriks berupa cairan yang disebut plasma.
Ø Jaringan otot,
Berfungsi untuk pergerakan bersama rangka, elemen kontraktilnya disebut miofibril, yang terbenam dalam sarkoplasma (sitoplasma dalam sel otot).
3 macam jaringan otot:
1.       Otot polos,
2.      Otot lurik, dan
3.      Otot jantung.
Ø Jaringan saraf
Fungsinya menghantarkan impuls bial pada rangsang. Elemen seluler yang membangunnya disebut sel saraf atau neuron.
Penyusun sel neuron:
1.       Dendrite,
2.      Badan sel,
3.      Axon/neurit,
4.     Sinapsis,
5.      Selubung neurolema/neurilema,
6.     Selubung myelin,
7.      Sel schwann,
8.      Nodus ranvier,
Sistem organ pada hewan
Tubuh hewan terdiri dari 10 sistem organ:
1.       Sistem integumen (kulit),
Fungsi:
a.      Pelindung,
b.     Ekstroreseptor (penerima rangsang dari luar),
c.       Osmoregulator (keluar masuknya air),
d.     Termoregulator (pengatur suhu),
e.       Alat pernafasan,
f.       Alat gerak,dan
g.      Tempat cadangan makanan.
Secara umum kulit terdiri dari:
a.      Lapisan epidermis,
b.     Lapisan dermis, yang mengandung pembuluh darah,ujung dan badan sel saraf.
2.      Sistem skeleton (rangka),
Fungsi untuk memperkuat dan melindungi bagian-bagian yang lemah dari tubuh.
Pada invertebrata, mempunyai skeleton luar (eksoskeleton)misalnya siput.
Pada vertebrata, skeletonnya dibagi menjadi dua:
a.      Skeleton aksial,
Ruas-ruas tulang belakang dan tengkorak.
b.     Skeleton apendikular,
Gelang bahu dengan skeleton anggota badan dan gelang pinggul dengan skeleton anggota belakang.
3.      Sistem digestivus (pencernaan),
ü Hewan invertebrata, sederhana
Amoeba dg vakuola makanan, dan
Planaria dg gastrovaskuler.
ü Hewan vertebrata,
Mulut – faring – oesofagus – lambung – usus halus (duodenum-yeyenum-ileum) – usus besar – rektum – anus.
4.     Sistem muskular (otot),
Otot rangka dibangun oleh serabut otot-otot yang kedua ujungnya melekat pada tulang. Bagian tengah yang menggembung membentuk gelendong disebut perut (gaster). Bagian ujung yang melekat pada tulang yang relatif tidak bergerak waktu kontraksi disebut origo. Dan bagian ujung yang lain disebut insersio.
5.      Sistem respirasi (pernafasan),
Amoeba dg difusi melalui permukaan tubuh,
Serangga dg trachea,
Ikan dan larva-larva dg insang,
Katak,reptil,burung, dan mamalia dg paru-paru.
6.     Sistem sirkulasi (sistem peredaran),
Ada dua:
a.      Peredaran darah terbuka,
Tidak melalui pembuluh darah, ex: belalang.
b.     Peredaran darah tertutup,
Ada jantung, vena, serta pembuluh darah arteri.
7.      Sistem nervous (saraf),
Berdasarkan fungsinya, ada tiga macam neuron:
a.      Neuron sensorik, menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP),
b.     Neuron motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke efektor,
c.       Neuron asosiasi/ adjustor, menghubungkan saraf sensorik dan motorik di dalam SSP.
Isi dari sistem saraf:
a.      Reseptor, adalah sel-sel sensori yang berfungsi sebagai penerima stimulus.
b.     Konduktor, berfungsi menyampaikan stimulus / tanggapan ke atau dari pusat saraf.
c.       Pusat saraf, berfungsi untuk  mengolah stimulus dan memberi tanggapan.
d.     Efektor, berfungsi sebagai pelaksana tanggapan terhadap rangsang.
Macam gerakan:
a.      Gerakan biasa/ disadari,
Rangsang – reseptor – saraf sensori – otak – saraf motorik – efektor – gerakan.
b.     Gerakan refleks / tanpa disadari,
Rangsang – reseptor – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – efektor – gerakan.
            Sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
ü Otak
Ada 3 bagian  :
1.       Otak depan, terdiri dari serebrum(otak besar) , fungsinya:
a.      Pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan dan kemauan.
b.     Pusat penglihatan( bagian belakang).
c.       Pusat pendengaran (bagian samping).
Dibelakang serebrum:
a.      Thalamus, pusat pengatur impuls,
b.     Hipothalamus, pengatur suhu badan, keseimbangan cairan tubuh, selera makan,dll.
c.       Infudibium, pangkal hipofisis.
2.      Otak tengah,pusat penerima rangsang mata dan telinga.
3.      Otak belakang, dibedakan menjadi:
a.      Serebelum/otak kecil, pusat keseimbangan dan pengatur gerak otot pada seluruh tubuh.
b.     Sumsum lanjutan/ medula spinalis, pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.
ü Sumsum tulang belakang,
Terdapat 3 bagian:
1.       Bagian luar, berwarna putih (selaput myelin),
2.      Bagian dalam, berwarna kelabu (badan sel saraf),
3.      Saluran tengah/ kanal sentral berisi cairan serebrospinal,yg berfungsi:
a.      Penghubung impuls dari dan ke otak
b.     Memberi kemungkinan gerak refleks,
ü Saraf tepi,
Bekerja dibawah kesadaran artinya rangsang disampaikan ke reseptor di otak besar.
Dibedakan menjadi 2,yaitu:
1.       Saraf otak (nervus carnialis),
2.      Saraf sumsum tulang belakang
ü Saraf otonom,
Bekerja di luar kesadaran. Ada 2 macam saraf otonom:
1.       Saraf simpatis,
2.      Saraf parasimpatis.
8.      Sistem reproduksi (perkembangbiakan),
9.     Sistem ekskresi
Ekskresi berfungsi untuk mengatur kandungan air dalam darah/ volume/ Ph/ tekanan osmotik/komposisi kimia darah dan suhu tubuh.
Organ tubuh manusia yang melakukan ekskresi:
1.       Epitelium nasal
2.      Kelenjar ludah
3.      Paru-paru
4.     Hati
5.      Ginjal
6.     Usus besar
7.      Kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar